Rabu, 18 Februari 2009

The Ultimate Hyper-Underbone New Satria FU 150


Kini underbone tak lagi kendaraan yang mengutamakan kepraktisan belaka, melainkan juga mampu membangkitkan adrenalin pengendaranya.

Katagori underbone termasuk salah satu jenis kendaraan favorit yang sudah melegenda. Motor yang menjadi andalan anak muda ini memang terkenal karena kemampuannya menjaga efisiensi konsumsi bahan bakar, serta perawatan yang relatif mudah, sehingga cocok untuk meraka yang bergaya hidup praktis serta mengutamakan kelincahan mobilitas dalam kota. 

Desainnya sejak dulu selalu compack yang merefleksikan kelincahan ciri khas anak muda yang ingin serba cepat dan gampang.

Varian hyper-underbone ini menawarkan peningkatan performa dan kenyamanan optimal. Dengan revolusi baru pada mesin 150 cc DOHC 4 katup. New Satria FU 150 mampu menyalurkan tenaga maksimal 11.7 PS serta torsi 12.4 nm pada 1.400 rpm

Keunggulan teknologi pada New Satria FU 150 juga diwujudkan dengan desain baru pada spidometernya. Dengan Suzuki Drive Mode Switch (S-DMS) dan Engine RPM Indikator sehingga menghadirkan fitur canggih yang berguna untuk berkendara yang ideal.

Untuk anda yang berada di Kota Kediri dan sekitarnya jika menginginkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi Suzuki Indokediri di no telpon 0354-441955 dan 0354-780709

Sumber : Suzuki Magazine

Senin, 16 Februari 2009

Gunung Kelud, Keajaiban atau Bencana ?



Gambar ini penulis ambil sekitar bulan September 2008, masih segar ingatan kita semua mengenai tingkah polah yang "sempat" dibuat oleh gunung ini. Pada waktu itu cukup banyak masyarakat sekitar yang telah diungsikan oleh petugas baik oleh ABRI atau oleh team penyelamat. yang tiap harinya mondar mandir di desa Wates.
Tempat kerja penulis sendiri tidak terlalu jauh letaknya kurang lebih 12KM kearah Gunung Kelud tepatnya di desa Wates.
Namun Puji Syukur bahwa tingkah polah Gunung Kelud yang mulanya sebagai awal dari sebuah bencana yang cukup besar, akhirnya menjadi sebuah Keajaiban. dimana di areal kawah yang dulunya terdapat air panas, sekarng berubah menjadi gundukan tanah yang masih mengeluarkan asap. 
Sejak dibuka kembali sebagai objek wisata oleh pemerintah daerah, penulis telah 2 kali berkunjung ke Gunung Kelud. dan aktivitas di kubahan tanah masih terasa antar lain berjatuhannya batu batu kerikil dari puncak gundukan dan munculnya asap dan cairan belerang.